Laporan
Praktikum Kimia
“Sifat
Koligatif Larutan”
Disusun
Oleh:
1.
2.
Daftar
Isi :
Daftar isi……………………………………………………………………..ii
BAB 1 : Pendahuluan
A. Dasar teori………………..………………………….……………..1
BAB 2 : Pembahasan ( Menentukan Penurunan
Titik Beku Larutan )
A. Tujuan
Praktikum…………………...............................................2
B. Alat dan
Bahan………………………............................................2
C. Langkah
Kerja…………………………………….…………………..3
D. Hasil
Pengamatan……………………………….……………………3
E. Jawaban
Pertanyaan…………………………….……………………4
BAB
3 : Pembahasan ( Kenaikan Titik Didih Larutan Nonelektrolit dan
Larutan Elektrolit )
A. Tujuan
Praktikum……………….……………………………………5
B. Alat dan
Bahan………………….…………………………………….5
C. Langkah
Kerja……………….………………………………………..6
D. Hasil Pengamatan.……………………………………………………6
E. Jawaban
Pertanyaan………………………………………………....8
BAB
4 : Pembahasan ( Membuat Es Mambo )
A. Tujuan
Praktikum…………………………………………………….9
B. Alat dan
Bahan………………………………………………………..9
C. Langkah Kerja………………………………………………………..10
D. Hasil
Pengamatan…………………………………………………...11
E. Jawaban
Pertanyaan…………………………………………………12
BAB
3 : Penutup
A. Kesimpulan…………………………………………………………..13
B. Saran………………………………………………………………….14
BAB 1
Pendahuluan
A. Dasar Teori
Titik
beku atau titik leleh adalah suhu pada saat fase cair dan fase padat berada
dalam kesetimbangan. Pada suhu yang lebih tinggi dari titik beku atau titik
leleh, suatu zat hanya dapat berada dalam keadaan cair, sedangkan pada suhu
yang lebih rendah, zat tersebut berada dalam keadaan padat. Keadaan
kesetimbangan anatara fase padat dan fase cair pada titik beku hanya dapat
dicapai bila laju membeku sama dengan mencairnya.
Penurunan titik beku
ini sebanding dengan konsentrasi zat terlarut. Bila konsentrasi zat terlarut
semakin besar, maka penurunan titik beku semakin besar, dan sebaliknya. Hal ini
disebabkan karena adanya partikel – partikel zat terlarut di antara molekul –
molekul pelarut mengurangi kemampuan molekul – molekul pelarut berubah dari
fase cair ke fase padat.
|
Oleh Raoult,
penurunan titik beku dirumuskan sebagai berikut :
Dengan : ΔTf = penurunan titik beku ( 0C
)
Kf = tetapan
penurunan titik beku molal ( 0C / molal )
m = molalitas
larutan
Untuk
larutan elektrolit berlaku :
|
Dengan
i
= { 1 + ( n – 1 )α
BAB 2
Pembahasan
A. Judul
“Menentukan
Penurunan Titik Beku Larutan”
B. Tujuan Praktikum
Mengamati
titik beku zat pelarut (air) dan pengaruh zar
terlarut
terhadap titik beku larutan, serta menentukan nilai penurunan titik beku
larutan
C. Alat dan Bahan
a) Alat
Ø Tabung reaksi
Ø Gelas kimia
Ø Termometer
Ø Pengaduk kaca
b) Bahan
Ø Air bebas mineral
atau aqua dm (aqua demineralisasi)
Ø Pupuk urea
Ø Es batu yang
dihancurkan hingga halus
Ø Garam
D. Langkah Kerja
1. Masukan aqua dm
sebanyak 20 mL kedalam tabung reaksi 1.
2. Masukan 1 sendok
teh pupuk urea kedalam tabung 2 yang sudah diberikan aqua dm sebanyak 20 mL.
3. Isi gelas kimia
dengan es batu dan garam.
4. Dinginkan tabung
reaksi 1 dan 2 dalam gelas kimia, catat suhu setiap setengah menit sampai
mencapai titik beku atau suhu tetap.
E. Hasil Pengamatan
No
|
Konstanta
waktu (3o detik)
|
Suhu larutan (°C)
|
|
Percobaan
1 (air)
|
Percobaan
2 (pupuk urea)
|
||
1
|
½
menit
|
15
|
0,5
|
2
|
1
menit
|
14
|
0,3
|
3
|
1
½ menit
|
10
|
0,3
|
4
|
2
menit
|
10
|
F. Pertanyaan dan Jawaban
1. Tentukan titik
beku larutan urea dan nilai penurunan titik beku larutan tersebut
2. Buatlah kesimpulan
dan laporan secara berkelompok sebaik mungkin.
Jawaban:
1.
Tb = Tb pelarut – Tb larutan
= 0
– 0,3
= 0,3
BAB 3
Pembahasan
A. Judul
“ Mengamati
Kenaikan Titik Didih Larutan Nonelektrolit
dan Larutan Elektrolit “
B. Tujuan Praktikum
Menentukan kenaikan titik didih
nonelektrolot dan larutan eletrolit serta membandingkannya
C. Alat dan Bahan
a) Alat
·
Gelas
kimia
·
Pembakar
Bunsen
·
Kawat
kassa dan kaki tiga
·
Termometer
·
Pengaduk
kaca
b) Bahan
·
Air
mineral atau aqua dm
·
Garam
·
Gula
D.
Langkah
kerja
1. Menentukan titik
didih pelarut
a) Masukkan 200 mL
aqua kedalam gelas kimia.
b) Panaskan aqua dm
tersebut menggunakan pembakar Bunsen.
c) Catat suhu setiap
menit sampai arutan mendidih dan suhunya konstan
2. Menentukan titik
didih larutan
a) Masukan 200 mL
aqua kedalam gelas kimia dan tambahkan 2 sampai 3 sendok makan gula pasir.
b) Panaskan larutan
tersebut menggunakan pembakar bunsen sambil terus diaduk dengan pengaduk kaca
hingga gula larut.
c) Catat suhu setiap
menit sampai larutan mendidih dan suhunya konstan atau tetap.
d) Ulangi langkah
tersebut dengan menggunakan larutan garam.
E. Hasil pengamatan
a. Zat Pelarut Murni
Waktu
|
Suhu °C
|
1 menit
|
40°C
|
2 menit
|
45°C
|
3 menit
|
53°C
|
4 menit
|
55°C
|
5 menit
|
55°C
|
b. Zat Pelarut Murni
+ 2 sendok makan Gula
Waktu
|
Suhu °C
|
1 menit
|
35°C
|
2 menit
|
38°C
|
3 menit
|
41°C
|
4 menit
|
45°C
|
5 menit
|
48°C
|
6 menit
|
48°C
|
c. Zat Pelarut Murni
+ 2 sendok makan Garam
Waktu
|
Suhu °C
|
1 menit
|
37°C
|
2 menit
|
42°C
|
3 menit
|
47°C
|
4 menit
|
53°C
|
5 menit
|
56°C
|
6 menit
|
61°C
|
7 menit
|
64°C
|
8 menit
|
67°C
|
9 menit
|
69°C
|
10 menit
|
70°C
|
11 menit
|
76°C
|
12 menit
|
77°C
|
13 menit
|
80°C
|
14 menit
|
80°C
|
BAB 4
Pembahasan
A. Judul
“Membuat
Es Mambo”
B. Tujuan Praktikum
Mengetahiu
aplikasi sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari”
C. Alat dan Bahan
a) Alat
§ Kantung plastic
kecil secukupnya
§ Kantung plastic
besar 1 buah
§ Wadah plastic
secukupnya
b) Bahan
§ Garam dapur kasar
1 buah
§ Es batu 2 kg
§ Sirup secukupnya
§ Air matang
secukupnya
D. Langkah kerja
1. Buatlah campuran sirup dan air matang dalam
wadah plastic
2. Tempatkan larutan
sirup kedalm beberapa kantung plastic kecil, kemudian ikat ujung plastic
tersebut
3. Masukan es batu
dalam kantung plastic besar hingga memenuhi setengah kantung. Tambahkan pula
garam kasar diatas permukaan es tersebut.
4. Masukan
kantung-kantung plastic kecil brisi sirupkedalam kantung berisi es batu dan
garam kasar. Ikat bagian kantung plastic besar.
5. Kocok dan
tekan-tekan kantung plastic besar tersebut, pastikan es batu dalam kantung
dapat menutupi kantung-kantung plastic yang kecil.
6. Buka ikatan
kantung plastic besar, kemudian keluarkan kantung-kantung plastic kecil yang
ada didalamnya.
7. Es mambo yang
diperoleh dapat dinikmati bersama.
E. Pertanyaan dan
Jawaban
1. Diskusikan bersama
teman Anda, sifat koligatif larutan apa yang dimanfaatkan pada pembuatan es
mambo? Jelaskan pula prosesnya.
Jawaban
:
1.
Es mambo tersebut dapat membeku
dalam sebuah wadah plastik yang berisikan bongkahan es batu yang ditambahkan
garam, dikarenakan garam dapat menurunkan titik beku dari es sehingga suhu
menjadi lebih dingin dan Es mambo tersebut dapat membeku lebih cepat.
BAB 5
Penutup
A. Kesimpulan
Jadi kesimpulan masing-masing percobaan
diatas, yaitu:
1. Percobaan
penurunan titik beku:
Ø
Penurunan
titik beku ini sebanding dengan konsentrasi zat terlarut. Bila konsentrasi zat
terlarut semakin besar, maka penurunan titik beku semakin besar, dan
sebaliknya.
Ø
Titik beku larutan elektrolit lebih besar
dibandingkan dengan titk beku larutan non elektrolit
Ø
Faktor – faktor yang mempengaruhi
titik beku larutan di antaranya konsentrasi larutan dan jenis zat
terlarut.
2. Percobaan kenaikan
titik didih:
§ Titik didih adalah suhu saat
tekanan uap jenuh cairan sama dengan tekanan udara luar
§ Kenaikan titik didih
adalah selisih titik didih larutan dnegan titik didih pelarut
§ Faktor yang mempengaruhi
kenaikan titik didih adalah konsentrasi (molalitas) dan harga Kb.
§ Semakin tinggi
konsentrasi, kenaikan titik didih larutan semakin tinggi.
§ Semakin tinggi harga Kb,
kenaikan titik didih laruta semakin tinggi.
3. Percobaan membuat
es mambo:
Dalam
eksperimen tersebut dapat disimpulkan bahwa kita dapat mengaplikasikan teori
penurunan titik beku dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah pembuatan es
mambo ini yang bisa terjadi karena adanya perpaduan antara es batu dan garam
kasar yang membuat suhu menjadi lebih dingin.
B.
Saran
Laporan ini didasarkan atas teori dan praktikum
yang telah dilakukan. Diharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
terutama bagi penulis dalam penyempurnaan teori dan pengusaan materi. Semoga
apa yang diharapkan penulis dan semua pihak pendukung penulisan laporan ini
dapat sesuai dengan penguasan teori yang diharapkan.
Maaf kalau berantakan ya..
BalasHapus