Psikologi Perkembangan

by 05.26 0 komentar
COGNITIVE DEVELOPMENT




NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
GRACIA MARIA LOEMONGGA 
 MARCEL AGUST 
TYA SINTIA DEWI 
VIRLIYAN GUMAY ( 2014 )



UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
FAKULTAS PSIKOLOGI

PERKEMBANGAN KOGNITIF

1.1. Beyond Piaget : New Ways of Thinking in Adulthood
Beberapa riset dan teori menyatakan perubahan dalam kognisi jauh lebih luas daripada hanya sekedar manipulasi intelektual abstrak yang digambarkan Piaget. Penelitian lain setuju dengan postformal thought, mengkombinasikan logika, emosi dan pengalaman nyata dalam menyelesaikan lebih dari satu masalah. Sehingga penalaran formal (Formal Reasoning) bukan hanya satu-satunya, dan bahkan mungkin bukan yang paling penting, dalam kemampuan berpikir dewasa.
Reflective thinking atau berpikir reflektif adalah berpikir logis yang muncul pada masa dewasa melibatkan evaluasi terhadap informasi dengan mempertimbangkan bukti-bukti yang mendukung (usia 20 dan atau sampai 25 tahun).
Postformal thought adalah berpikir matang yang bergantung pada pengalaman subjektif, intuisi serta logika yang berguna dalam menghadapi ambiguitas, ketidakpastian, ketidakkonsistenan dan ketidaksempurnaan.
Pemikiran postformal bersifat relatif. Pemikiran ini melihat bayangan abu-abu, sebagai respon terhadap peristiwa dan interaksi serta membuka cara pandang berbeda terhadap sesuatu dan menantang pandangan sederhana terpolarisasi terhadap dunia. Jan Sinnott (1984,1998) salah seorang peneliti terkenal, mengemukakan beberapa kriteria pemikiran postformal. Sebagai berikut :
1.    Shifting gears (fleksibel) adalah kemampuan untuk maju dan mundur antara pemikiran abstrak dengan pertimbangan praktis dan nyata (“mungkin di atas kertas ini bekerja, tetapi tidak di dunia nyata”)
2.    Problem definition adalah kemampuan untuk mengidentifikasikan suatu masalah dengan mengkategorikannya dan mendefenisikan cangkupannya. (“ini merupakan masalah etis, bukan legal, sehingga presiden secara hukum tidak akan membantu masalah ini”)
3.    Process-product shift adalah kemampuan melihat bahwa suatu masalah dapat di selesaikan baik dengan pendekatan umum, atau solusi konkret terhadap masalah khusus (“saya pernah menemui masalah seperti ini  sebelumnya, an beginilah saya menyelesaikannya” atau “dalam hal ini, solusi terbaik adalah….”)
4.    Pragmatism adalah kemampuan untuk memilih yang terbaik dari beberapa kemungkinan solusi dan menyadari kriteria pemilihan tersebut (“jika anda menginginkan solusi yang mudah gunakan ini, jika anda ingin solusi yang cepat gunakan itu”)
5.    Multiple solution adalah menyadari bahwa banyak masalah memiliki lebih dari satu alasan, di mana seseorang tersebut mungkin memiliki tujuan yang berbeda pula, sehingga banyak metode yang digunakan untuk lebih dari satu solusi (“mari kita coba dengan caramu, jika tidak berhasil, kita dapat menggunakan caraku”)
6.    Awareness of paradox adalah menyadari bahwa masalah atau solusi mengandung konflik inheren (“melakukan hal ini akan memberikan apa yang diinginkannya,tetapi akhirnya hanya akan membuatnya bersedih”)
7.    Self-referential thought adalah kesadaran seseorang bahwa dia harus memutuskan logika mana yang akan digunakan

1.2.   Schaie : A Life-Span Model of Cognitive Development
Peneliti yang mengajukan model rentang kehidupan perkembangan kognitif adalah K. Warner Schaie (1977-1978; Schaie & Willis, 2000) ditinjau dari perkembangan penggunaan intelek dengan kontek sosial. Ada tujuh tahapan tersebut yaitu :
No
Nama Tahapan
Penjelasan
1
Acquisitive stage (tahap pencarian)
Individu ( Dewasa Awal ) belajar informasi dan keterampilan bertujuan, sebagian besar untuk diri mereka sendiri atau sebagai persiapan berpartisipasi dalam masyarakat.
2
Achieving stage (tahap pencapaian)
Individu ( Dewasa Awal ) menggunakan pengetahuan untuk mendapatkan kompetensi dan independensi.
3
Responsible stage (tahap pertanggungjawaban)
Individu ( Dewasa  Madya ) menaruh perhatian pada target jangka panjang dan masalah praktis berkaitan dengan tanggung jawab mereka terhadap orang lain.
4
Executive stage (tahap eksekutif)
Individu ( Dewasa Madya ) bertanggung jawab terhadap sistem sosial dan dengan relasi kompleks di beberapa level.
5
Reorganizational stage (tahap reorganisasi)
Individu ( Dewasa Madya ) orang dewasa yang memasuki masa pensiun mereorganisir kehidupan mereka seputar aktivitas bukan kerja.
6
Reintegrative stage (tahap reintegratif)
Individu ( Dewasa Akhir ) memilih memfokuskan energinya yang terbatas pada tugas yang bermakna bagi mereka.
7
Legacy – creating stage (tahap penciptaan warisan)
Indivivu (Dewasa Akhir) bersiap menghadapi kematian dengan merekam kisah hidup mereka, membagikan harta.

Jika orang dewasa menggunakan tahapan ini, kemudian test psikometri, dimana memakai jenis pengukuran inteligen yang sama untuk seluruh periode kehidupan, mungkin tidak sesuai dengan mereka. Sehingga kita memerlukan pengukuran yang tepat untuk menunjukkan rentang kehidupan yang sebenarnya.

1.3.   STERNBERG : INSIGHT AND KNOW-HOW
   Menurut Teori yang dikemukakan oleh Sternberg (Papalia, dkk ; 2007) dalam diri manusia, terdapat experiential element (kecerdasan menemukan ide kreatif) dan contextual element (kecerdasan penyesuaian diri terhadap masalah praktikal). Kedua aspek tersebut adalah aspek yang tidak dicakup dalam tes psikometri yang mengukur kecerdasan manusia. Banyak kasus yang ditemukan dalam fenomena perkembangan pada masa dewasa dini yang mengindikasikan bahwa perkembangan kognitif pada masa dewasa dini bukanlah hanya sebatas IQ yang dalam alat tes. Dan juga IQ dan skor-skor tinggi yang dicapai secara akademis belum pasti menjadi penentu bahwa seseorang tersebut akan menghasilkan performa kerja yang baik ketika sudah bekerja.
  Hal ini dapat dilihat pada kasus Alix, Barbara dan Courtney yang telah menyelesaikan program sarjana dari Universitas Yale (Papalia,dkk ; 2007). Disebutkan bahwa selama masa perkuliahan, Alix merupakan siswa yang cukup diperhitungkan prestasi akademisnya dan berskor tinggi dalam Ujian Akhir Sarjana dan mendapat rekomendasi pekerjaan yang banyak. Sedangkan Barbara hanya mendapat nilai rata-rata bahkan meraih skor rendah dalam Ujian Akhir Sarjanan namun yang terjadi ialah ia mendapat begitu banyak pujian dan rekomendasi atas penelitian dan ide kreatifnya. Courtney juga memperoleh skor-skor yang lumayan bagus walaupun bukan yang tertinggi.
Ternyata ketika Alix, Barbara dan Courtney sudah mulai mengecap dunia pekerjaan, hal yang terjadi adalah kebalikan dari performa inteligensi yang diraih secara akademis. Barbara mendapat rekomendasi yang sangat baik dan diakui integritasnya atas kreativitasnya. Courtney juga merupakan salah seorang yang paling cepat mendapat perkejaan walaupun ia tidak mencapai peringkat tertinggi. Sedangkan Alix ternyata hanya baik dalam nilai akademis namun tidak dalam pekerjaannya.
Hal ini lah yang menjadi contoh dalam experiential element (kreativitas) dan contextual element (kecerdasaan praktikal). Ketika seseorang memasuki masa dewasa dini,  ia akan dinilai secara alami yaitu bagaimana dia menemukan solusi secara praktikal dan bagaimana ia mencapai tujuan dengan hal yang berbeda (kreativitas). Dalam masa ini, pemikiran yang sempit seperti pemikiran pada masa sekolah akan mengalami perubahan yang drastis. Penilaian bukan lagi dari penilaian akademis, melainkan bagaimana seseorang individu itu memecahkan masalah yang ada dengan cepat.
Perubahan intelegensi terkait usia
Kreativitas dan kemampuan untuk memecahkan masalah praktis tampaknya bertambah atau setidaknya tetap stabil sampai individu memasuki usia setengah baya, sedangkan kemampuan untuk memecahkan masalah akademik umumnya menurun (Sternberg, Wagner, William, & Horvarth, 1995). Masalah praktis muncul dari pengalaman pribadi, seperti halnya informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Menjadi lebih relevan dengan memecahkan, mereka membangkitkan pemikiran lebih berhati-hati dan memberikan ukuran yang lebih baik dari kemampuan berfikir  dari masalah akademik terputus dari kehidupan sehari-hari. Masalah akademik umumnya memiliki jawaban yang pasti dan mencari salah satu jawaban yang tepat. masalah praktis yang sering kali kurang sehat dan memiliki berbagai solusi yang mungkin dan cara untuk mencapai nya, dengan  masing-masing  kelebihan dan kekurangan (Neisser, 1976; Sternberg & Wagner, 1989; Wagner & Sternberg, 1985).

TACIT KNOWLEDGE
            Taccit knowledge adalah kemampuan yang ada dalam diri seseorang secara inplisit dan tidak secara formal diajarkan atau dibukakan secara langsung. Taccit knowledge terdiri dari :
1. self-management (kemampuan untuk motivasi dan mengorganisir waktu dan energi)
2. management of tasks (kemampuan untuk mengetahui bagaimana mengejakan suatu tugas)
3. management of others (kemampuan untuk memuji dan mengkritik sesuatu)
Taccit knowledge sekilas terlihat seperti bertolak belakang dengan IQ. Hal ini dikarenakan bahwa taccit knowledge seakan keluar dengan sendiri dari dalam diri orang yang mengalaminya.
            Contohnya adalah perawat amatir yang menolong orang yang terluka ditengah jalan dengan ras betul-betul ingin menolong dengan perawat yang sudah berpengalaman merasa biasa-biasa saja. Hal perawatan terhadap orang yang terluka ini tidak jauh berda. Perawat amatir dan berpengalaman tersebut tidak jauh beda yaitu sama-sama mengobati. Yang menjadi pembeda adalah ketika perawat amatir tersebut mampu menggunakan perasaannya and intuisinya dalam menentukan bagaimana harus bertindak dan kemampuan yang telah dipelajari, yang  dipadu dengan cara yang interaktif.

1.4.   EMOTIONAL INTELLIGENCE
            Emotional inteligence adalah kercedasan seseorang untuk mengerti dan mengatur emosi yang merupakan komponen yang sangat penting dalam kecerdasaan berperilaku. Emotional intelligece merupaka hal yang berbeda dengan IQ. Kecerdasaan ini adalah kecerdasaan yang menjelaskan bagaimana seseorang merasa, mengelola perasan, berempati, optimis, memiliki motivasi, dan berkompetensi dalam sosial. Menurut Daniel Goleman, kesuksesann yang diraih manusia kebanyakan bukan karena tingginya IQ melainkan kecerdasan emosional.
            Dalam masa dewasa dini, yang juga merupakan masa seseorang mulai beradaptasi dengan dunia kerja, memilih pasangan, dan menjadi orang tua, kecerdasaan emosional memegang peraasaan yang sangat krusial. Dalm penelitian Goleman, didapatkan data bahwa 500 koorporasi yang sukses berskor tinggi dalam hal kecerdasaan emosional. Kecerdasaan emosional (emotional intelligence) terlihat memberi kontribusi yang sangat banyak kepada performa afektif pada perkerjaan. Dengan hal ini, dapat dilihat juga bahwa kecerdasaan emosi berkaitan dengan tacit intelligence.
            Namun tidak semua hal yang dikontrol dengan kecerdaasaan emosi itu baik. Karena emosi hanyalah bagian dari traits. Contoh rasa marah dapat membangun perilaku ke arah yang positif dan juga negatif. Maka semua pengelolaan emosi yang terjadi pada masa dewasa dini juga menjadi indikator seseorang akan tetap akan berintegritas atau tidak Semua berpusat pada kematangan psikologi dalam mengelola emosi tersebut.



Pertanyaan saat persentasi :
1.     Apa perbedaan teori-teori yang dijabarkan oleh kelompok ? ( Sri Kijang H )
2.     Menurut teori Schaie ada beberapa tahapan Kognitif yang dialami oleh orang dewasa, bagaimana jika salah satu tahap itu terlewatkan? ( Ika Akniar)
3.     Teori tentang Stenberg mengatakan bahwa perkembangan kognitif dewasa lebih baik daya kreatifitasnya dalam memecahkan masalah dibandingkan saat remaja. Tapi bukankah orang dewasa lebih meningkatkan karier dibandingkan social ? ( Sabar Hidaytulloh )
4.     Apa setiap lansia intelegensinya bisa menurun ? dan apa yang membuat intenlegesi remaja turun sebelum waktunya ? ( Agistiyanti M )
5.     Perkembangan Kognitif dimulai dari usia berapa dan berakhir diusia berapa ? ( Pahrunisa )
6.     Apakah disaat melamar kerja atau ditempat kerja hanya kreatifitas saja yang dilihat tetapi akademis tidak dilihat ? ( Tri Dini S )

Jawaban pertanyaan :
1.     Perbedaan teori yang ada di dalam pembahassan ini yaitu yang pertama tentang Reflective thiking dan Postformal thinking adalah teori perkembangan dari beberapa ahli untuk menyempurnakan teori Piaget, sedangkan teori Schaie mengemukakan tahapan – tahapan perkembangan kognitif mulai dari dewasa awal sama dewasa akhir. Lalu teori Sternberg mengemukan tentang Taccit knowlight yang menjelaskan tentang pengaturan diri, megelola tugas dan mengatur lainnya. ( Tia Sintia Dewi )
2.     Jadi disini tidak akan tahapan yang terlewatkan karena ini merupakan tahapan yang memang dijalankan oleh perkembangan dewasa, hal ini sama saja tentang tahapan teori Erik Erikson yang memeang tidak ada tahapan yang terlewatkan. ( Virlyan Gumay )
3.     Bukankah orang dewasa lebih meningkatkan karier dibandingkan social ? itu salah karena jika dia ingin meningkatkan karier berarti secara tidak langsung dia juga harus meningkatkan sosialnya hal ini bisa terjadi karena kalau dia atau seorang dewasa tidak mempunyai sosial yang baik dilingkungan kerja atau dimasyarakat bagaiman dia bisa meningkatkan kariernya di tempat kerja. ( Gracia Maria L )
4.     Apa setiap lansia intelegensinya menurun ? jawabannya tergantung dari setiap individu tersebut jika indivu mempunyai gaya hidup yang tidak baik dan pada saat usinya lansia intelegendi atau kognitifnya tidak diasah lagi itu bisa menyebabkan turunnya intelegensinya tapi kalau intelengensi atau kognitifnya diasah intenlegensi disaat usia tidak akan menurun. Dan apakah yang menbuat intelegensi remaja menurun ? jawabannya yaitu karena gaya hidup yang dilakukan remaja tersebut yang tidak baik. ( Gracia Maria L )
5.     Perkembangan kognitif manusia dimulai saat masa pregent dan bisa berakhir tengantung dari individu tersebut jika melakukan gaya hidup yang baik akan berhenti saat individu meninggal tapi jiak memiliki gaya hidup yang tidak baik akan berkurang saat dia remaja dewasa awal atau lansia. ( Tia Sintia Dewi )
6.     Tidak selalu seperti itu. Memang nilai akademis saat dipekerjaan dibutuhkan tapi seseorang yang walaupun memiliki nilai akademis yang baik pasti dia akan kalah dengan orang yang mempunyai kreatifitas yang tinggi. Sebab di perusahan manapun pasti akan menghargai orang yang bisa memajukan perusahaannya dengan terobosan-terobosan yang baru. ( Gracia Maria L)

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com tipscantiknya.com kumpulanrumusnya.comnya.com